Tuesday, September 1, 2020

Kemana Perginya 12.000 Penduduk Kufah Yang Mengundang Imam Husain???


Sekitar 12.000 surat telah dikirim warga Kufah kepada Imam Husain as. Mereka menyatakan janji untuk membantu perjuangan beliau. Namun, warga Kufah akhirnya membelot dan mengingkari janji setia mereka.

Inilah yang memunculkan pertanyaan: bagaimana bisa dari sedemikian banyak surat dukungan, hanya beberapa gelintir saja yang menepati janji dan tetap membela Imam Husain ?

Penduduk Kufah mulai menulis surat kepada Imam Husain as ketika beliau bermukim di Makkah (10 Ramadhan tahun 60 H) dan jumlahnya sangat berlimpah. Dalam jangka waktu beberapa hari setelahnya, rata-rata 600 surat sampai ke tangan Imam as setiap harinya hingga jumlahnya mencapai 12.000 pucuk surat.

Namun ternyata motivasi para penulis surat kepada Imam Husain as tidaklah sama. Bahkan, surat-surat tersebut berasal dari kelompok-kelompok yang berbeda dengan motivasi yang berbeda-beda pula. Berikut adalah beberapa kelompok penulis surat tersebut :

  1. Kelompok pertama adalah para Syiah sejati seperti Habib bin Mazohir dan Muslim bin `Ausajah mengirim surat kepada Imam Husain as disebabkan keyakinan mereka bahwa kekhilafahan adalah hak Ahlul Bait as. Sebab itu, motivasi mereka menulis surat dan mengharap kedatangan Imam as adalah mengembalikan hak Ahlul Bait as. Tentunya, mereka adalah kelompok minoritas.
  2. Kelompok kedua adalah mayoritas penduduk Kufah, khususnya orang-orang berusia lanjut yang pernah mengalami masa pemerintahan Imam Ali as dan melihat kezaliman Bani Umayyah selama 2 dekade, mereka bertekad untuk membasmi kezaliman penguasa dan mendukung putra Ali as dengan harapan beliau dapat membebaskan mereka dari Bani Umayyah.
  3. Kelompok ketiga adalah mereka yang bertujuan menjadikan Kufah sebagai ibu kota Islam mencari seorang pemimpin yang bisa mewujudkan tujuan mereka. Dalam pandangan mereka, di zaman itu, figur yang paling menonjol dan berpengaruh adalah Imam Husain as. Dari satu sisi, beliau memiliki kapasitas memimpin penduduk Kufah dan dari sisi lain, beliau menganggap pemerintahan Bani Umayyah tidak sah. Sebab itu, mereka mengundang beliau datang ke Kufah.
  4. Kelompok keempat adalah para pemuka kabilah seperti Syabats bin Rab`i, Hajjar bin Abjar dan selain mereka yang pada dasarnya hanya memikirkan kekuasaan mereka dan di lain pihak, justru mereka tidak bersimpati kepada keluarga Imam Ali as, namun karena melihat sambutan luas penduduk Kufah terhadap Imam Husain as, mereka memprediksi bahwa pemerintahan Imam as akan berdiri di Kufah dalam waktu dekat. Supaya mereka tetap bisa menjaga pengaruh dan kepentingan pribadi di masa kekuasaan Imam as, mereka pun ikut-ikutan menulis surat kepada beliau.
  5. Kelompok kelima adalah mereka yang hanya senang mengikuti ‘trend’ penulisan surat ini, mereka pun tidak mau ketinggalan menyemarakkan suasana.

Kelompok kedua sampai kelima inilah yang disebut oleh Majma` bin Abdullah `Aidzi dalam ucapannya kepada Imam as:”…hati mereka bersamamu, namun pedang mereka terhunus untuk melawanmu.”

Pada peristiwa Asyura, sebagian mereka berada di barisan pasukan Umar bin Sa`ad memerangi Imam Husein as dan sebagian lainnya hanya berdiri dari kejauhan dan menonton pembunuhan Imam Husain as seraya meneteskan air mata dan berdoa, ”Ya Allah, tolonglah Husain !”

No comments:

Post a Comment